Sabtu, 05 Desember 2009

Penolakan TPA Bantar Gebang Bekasi

1 komentar:

  1. H. Onar Tokoh Bantar Gebang : “Bila Tidak Ditutup Kami Akan Demo Ke DPRD Kota Bekasi”

    Bekasi, Buser Tipikor – PENOLAKAN keberadaan Bantar Gebang kini semakin deras mengalir, setelah sebelumnya Handoyo (Almarhum) tokoh pejuang masyarakat ketika masa hidupnya keras menentang dan menolak keberadaan TPA Bantar Gebang. Kini perjuangan tokoh itu diteruskan para tokoh masyarakat Bantar Gebang.
    Tokoh yang kini melakukan penolakan itu, H. Onar warga Ciketing Udik. Tokoh ini menolak dengan keras keberadaan TPA Bantar Gebang. Menurutnya, “ tidak ada tawar menawar TPA Bantar Gebang harus ditutup,” ujarnya. Penolakan itu sangat beralasan karena kurun waktu puluhan tahun kawasan padat penduduk itu dijadikan areal tempat pembuangan sampah. Katanya, “ akibat dari lokasi pembuangan sampah, selain bau, juga sudah mencemari air yang sehari-hari kami guinakan.” Bila demikian dikuatirkan dapat merusak ekosistem alam, efek dari itu diprediksi dapat merusak generasi muda. “ bila itu sudah terjadi, siapa yang menjamin kesehatan warga, kita perhitungkan mungkin jangka lima tahun nanti efek ini akan dirasakan warga,” tegas H. Onar kepada Buser Tipikor beberapa waktu lalu.
    Diungkapkan pula oleh H. Onar, dulu banyak pejuang yang bersemangat untuk menutup TPA Bantar Gebang tidak boleh beroperasi, bahkan tidak ada kompromi menolak TPA ada diBantar Gebang, seperti Mochtar Mohammad, Yakum, yang saat ini sudah dapat dibeli oleh Pengelola TPA, dan melihat adanya keuntungan di TPA mereka sudah lari dari Perjuangan dan komitmen.
    Penolakan TPA Bantar Gebang tidak ada tawar menawar lagi, masyarakat pendatang yang jadi pemulung tidak bisa jadi acuan untuk dibukanya TPA, kalau air kotor sampah menjalar mencemari air bersih yang jadi kebutuhan masyarakat, mereka pasti kabur alias merat kekampungnya tapi kami masyarakat pribumi dengan keturunannya tidak akan pergi dari kampung halaman kami di Bantar Gebang “Jelas H.Onar.
    Kami akan Demo KeDPRD kota Bekasi untuk meminta ditinjau kembali kontrak pengelolaan TPA Bantar Gebang yang dikelola Rekson Sitorus PT.Godang Tuajaya dan kami menolak, menutup kegiatan TPA yang hanya menciptakan racun bagi kami tanpa adanya jaminan dan siapa yang bertanggung jawab dengan keberadaan kami warga pribumi Bantar Gebang “ ancamnya.
    Menanggapi penolakan Masyarakat ini, tak satupun pejabat pemerintahan Kota Bekasi memberikan komentarnya. Begitu pula pengelola TPA Bantar Gebang Rekson Sitorus belum berhasil dimintai klarifikasi oleh Buser Tipikor.
    (Taslim/Tjetjep/biro bekasi)

    BalasHapus